Posted by : Han Kamis, 29 Agustus 2013


Nilai rapot sekolah 


Disuasana yang genting merasuki tubuhku yang gemetar,saat itu aku dalam pemikiran yang bimbang.
Aku tidak naik kelas?owh bagaimana nasibku.

jika aku terawang masa laluku memang agak memilukan.
kedua orang tuaku bercerai.Tapi  kepahitan  itu berawal sejak aku bisa memainkan alat musik gitar.
Didalam ruangan kamar,aku masih ogah untuk mengetahui isi rapot yang akan di bawakan ayahku.
Beberapa menit kemudian ayah ku pun pergi kesekolah untuk mengambil rapot tsb.
Dengan perasaan cemas,aku pun berdoa"ya allah mudah2an rapot yang dibawakan ayah, tinta nilainya memudar"...amiiieeeen...
aku pun mencoba mencari cara untuk menghilangkan rasa cemas ku ini.,Hanya sebuah gitar yang tergantung di dinding kamarku.
Aku pun segera mengambilnya,                    oowwwwwwwwwwhhhhhh BAD MOOD..................
kini aku mencoba untuk tidur walau mata terus melihat....memutar hal-hal yang terjadi pada masa lalu..
Memang aku adalah anak yang pendiam,aku sering melamun,aku juga kuper dan aku selalu berharap serta mencari kesenangan .Disisi lain, aku  benci dengan sifat kemunafikan seseorang.Bahkan Aku muak mendengar cerita seseorang yang memuji dirinya sendiri tanpa ada fakta,Parahnya lagi aku tidak mau belajar jika yang mengajar itu guru yang  tidak aku sukai,mengingat teman2ku yang tidak jujur dan sering berbuat curang,aku pun merasa pesimis.Kepesimisan itulah yang membuat teman2ku meremeh kan kemampuan yang aku miliki.(......))))

Nahhh...,Dulu tanteku pernah bilang "Kita mesti kasihan melihat orang2 yang berbuat curang"
"selayaknya orang-orang yang berbuat curang itu adalah orang yang hina"
Jadi aku harus optimis walaupun aku selalu di dibawah mereka.
Dia(tanteku) juga bilang " jika kita ingin berhasil maka carilah perjuangan,bukan untuk mencari kesenangan"
Owwhhhhh....aku harus sadar sekarang

akuuu harus optimisss.....
ayo ayah pulanglah>>>>(sambil harap2 cemas)

Beberapa menit kemudian,motor ayahku terdengar suaranya mengarah ke garasi.
aku pun keluar kamar.Mengahampiri ayah
Namun ayah memasang mimik wajah seperti ingin marah dihadapanku.
Diletakkan nya rapotku diatas meja,lalu kulihat.

Hmmm.(Melihat buku rapot) Nilai ku biasa-biasa saja.
dibilang jelek juga kagak,dibilang bagus juga tidak.

Hati ku pun legaa..
akhirnya aku naiiikk kelas...huft untung aja pelajaran bu darmin (SEJARAH) menolong Nilai2 ku,...hehehe
horeee...(teriakk)

Diaaaaaamm (suara ayah)

Hehehe mungkin ayah kelelahan (Tertawa dalam hati)
wkwkwkwkwkwkwk...

Memang setiap orang menguasai bidang nya masing-masing"

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Hanaro.com - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -